Istilah "yoghurt" berasal dari bahasa Turki, yang berarti susu asam. Yoghurt telah dikenal lama sebagai makanan yang terbuat dari susu murni yang telah difermentasi melalui campuran bakteri baik yaitu Streptococcus thermophilus dan Lactobacillus bulgaricus.
Yoghurt adalah makanan yang bisa dinikmati oleh orang berbagai lapisan usia, bahkan anak-anak usia satu tahun sudah diprebolehkan mengonsumsi yoghurt sebagai sumber protein, kalsium, dan fosfor tinggi. Selain itu, yoghurt juga dapat disajikan kapan saja: sebagai sarapan, sebelum atau sesudah makan, snack, atau sebagai pengganti susu sebelum tidur.
Rajin mengkonsumsi yoghurt juga dianggap membantu menjaga keseimbangan bakteri dan mikroflora lain yang terdapat di dalam rongga mulut dan mengurangi bau mulut, dan menjaga kekuatan gusi.
Yoghurt yang dibuat dari susu kambing menghasilkan senyawa yang baik untuk meredakan beberapa jenis alergi, terutama alergi yang dapat menyebabkan asma dan masalah alergi lainnya.
Selain kaya akan kandungan protein, semangkuk yoghurt memiliki kandungan kalsium, riboflavin, fosfor, vitamin B2, vitamin B1, vitamin B6, vitamin B12, asam folat, niasin, magnesium, dan seng. Protein yang terkandung dalam yoghurt mengandung semua asam amino esensial yang dibutuhkan tubuh. 10 gram plain yoghurt mampu memenuhi 20% total protein yang seharusnya dikonsumsi setiap hari. Sedangkan 8 ons yoghurt, mengandung kalsium 2 kali lebih banyak dibanding susu biasa.
Beberapa pakar medis juga menyarakankan konsumsi yoghurt untuk mempercepat pemulihan pasca operasi. Meski demikian, untuk hal ini sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu pada dokter yang menangani pasta operasi tersebut, karena kondisi ketahanan tubuh setiap orang berbeda-beda.